Ketika (Mas) Gagas Pergi.. (nah lho ?!#*&^%)

Baiklah sidang pembaca..
silahkan mengingat-ngingat, ternyata judul tulisan saya ini bukan tentang cerpennya mba Helvy Tiana Rosa


hihihi..maap...maap..
silahkan diperhatikan lagi judulnya..ada perbedaan kecil dihuruf terakhir kata "Gagah" dan "Gagas"

Nah, yang mau saya bicarakan disini yang benernya yaaa tentang 'gagas' -tanpa 'mas'-

Opo tho iki?

hemm..baiknya kita mulai saja.

Ini sebenarnya tentang ajaran yang dibawa oleh Murabbi saya. (bagi saya gak ada 'mantan' Murabbi, walopun sang bunda ini sudah gak bersama saya lagi )

suatu hari pas sesi materi selesai, sang Murabbiyah berkata .."sekarang..tuliskan 10 gagasan kalian!"
*jdeeer* -suara petir dihati saya


"apa itu 'gagasan'? waaaah..maksudnya itu pendapat ya?saran?pemikiran?ato apa"
-suara ribut setelah petir menyambar-

usut-punya usut..ternyata para teman liqopun gak da yang tau apa yang dimaksut oleh MR kami dengan kata "gagasan" *dubraaak*


maklum..waktu itu masih 'baru nyadar' ngaji..sangat miskin pengetahuan



akhirnya dijelasin deh apa itu yang dimaksut dengan gagasan

hh..


saya menemukan bahwa soal gagas-menggagas ini adalah suatu hal yang penting dan efektif dalam proses menjadi pembelajar aktif.

gimana caranya?

gagasan adalah suatu ide baru yang muncul dikepala kita..bisa jadi sebagai reaksi dari info ato pengetahuan yang baru masuk.

membuat gagasan juga adalah pilihan.

ada orang yang mendapatkan pengetahuan baru, tapi ternyata tidak mendorongnya untuk membuat suatu gagasan.

ketika membaca buku, ilmu yang masuk lalu terlewat begitu saja..tanpa melahirkan gagasan

saat ada suatu kejadian, atau setelah melihat fenomena, dan bahkan dari kehidupan sehari-hari kebanyakan orang malah melewatkannya tanpa membuat gagasan baru yang dapat membuat hidupnya lebih berkualitas.

padahal, for sure, cobalah untuk mengaktifkan otak, atau memaksanya bekerja, dengan rajin-rajin membuat gagasan..
niscaya dikau kan merasa hidup ini begitu hidup, temans..


nah..apa yang terjadi ketika (mas) gagas pergi..?

kita akan melewatkan kesempatan tersambungnya berjuta-juta dendrit di otak kita..

so..mari membaca, berpikir, dan Jangan Biarkan kegiatan meng-Gagas Pergi