la tahzan!

sore ini mendengar orang bijak berkata:

sesungguhnya ketika terlintas dalam pikiran suatu impian yang begitu kuat dan ingin kita capai..

tak pernah ada kebetulan didalamnya.

Allah telah memampukan kita untuk mencapainya.
Hanya saja, saat itulah kita yang memilih, apakah kita akan berusaha keras untuk mencapainya, ataukah malas dan berdiam diri,
sehingga ..
tinggalah impian itu menjadi mimpi yang melayang tinggi.

adalah yang mesti kita lakukan sekarang yakni terus bergerak. tidak berdiam diri hingga membusuk. keadaan orang-orang yang berpenyakit hati adalah hasil dari berhentinya dia dari perputaran perbaikan diri. Kemuliaan kaum muslimin salah satunya adalah konsistensinya pada sebuah tradisi evaluasi yang membuatnya terus memperbaiki diri, saat memulai hari dengan doa dan menutupnya dengan muhasabah.

entah kenapa beberapa hari terakhir ini Allah terus memperjalankan saya pada rentetan peristiwa, sambung menyambung, dan terus mengingatkan saya tentang impian-impian yang telah tertulis. puncaknya hari ini ketika dipertemukan dengan seorang Murabbiyah yang luar biasa, ditinggal mati suami, dan harus menghidupi 6 orang anaknya..

sungguh luar biasa!

Kekuatan yang begitu mengalir dari kata-katanya,
mungkin itu adalah buah dari kekuatan interaksinya dengan Allah. Dalam 15 menit, dia menularkan begitu besar semangat,
untuk terus memperbaiki diri,
menjejak kembali mimpi-mimpi,
dan yang terpenting..
saya takkan pernah sendiri,

Allah kan selalu ada disisi!

atau bisa jadi pertemuan tadi adalah suatu pengingat
jika suatu kali nanti ditinggal suami
maka takda alasan untuk berhenti dan mati
justru disanalah quantum iman harus terjadi

nah..buat suami yang jika nanti (Allahua'lam) saya tinggal mati
teruslah bergerak dan jangan berhenti
sampai Allah mempertemukan kita di Surga nanti..
Aamiin..aamiin..